Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Beberapa definisi komunikasi
:
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Theodore M. Newcomb :
“Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi
informasi,terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada
penerima”
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Carl I. Hovland :
“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator)
menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah
perilaku orang lain (komunikan)”
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Everett M. Rogers :
“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada
suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku
mereka”
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Harold Lasswell :
Who Says What In Which Channel to Whom With What Effect? Atau Siapa
Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh
Bagaimana?
Komunikasi terbagi dua yaitu verbal dan non verbal. Komunikasi
verbal yaitu suatu proses komunikasi dengan menggunakan simbol atau
lambang-lambang. Simbol-simbol yang digunakan selain sudah ada yang
diterima menurut konvensi internasional seperti simbol lalu-lintas,
alfabet latin, simbol matematika, juga .terdapat simbol-simbol lokal
yang hanya bisa dimengerti oleh kelompok-kelompok masyarakat tertentu.
Sedangkan komunikasi non verbal adalah proses komunikasi dengan
menggunakan kode non verbal.
Kode non verbal biasa disebut bahasa isyarat atau bahasa diam (silent language), maupun bahasa tubuh (body language).
Unsur-unsur penting lainnya dalam komunikasi adalah dengan adanya : sumber, pesan, media, penerima, efek dan umpan balik.
1. Sumber
Adalah pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antar manusia,
sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam kelompok
misalnya partai, organisasi atau lembaga. Sumber biasa disebut juga
komunikator atau dalam bahasa Inggrisnya disebut source, sender atau
decoder.
2. Pesan
Adalah sesuatu yang disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Pesan
dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi.
3. Media.
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima.
4. Penerima.
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh
sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih. Penerima biasa
disebut komunikan atau dalam bahasa Inggris disebut audience atau
receiver.
5. Efek
Efek atau pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,
dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima
pesan. Pengaruh ini bisa tergantung dari pengetahuan, sikap dan tingkah
laku seseorang. (De Fleur, 1982)
6. Umpan Balik.
Adalah suatu bentuk tanggapan balik dari penerima setelah memperoleh pesan yang diterima.
Dalam ilmu komunikasi juga dikenal beberapa macam tipe komunikasi.
Joseph A. DeVito seorang professor komunikasi di City University of New
York dalam bukunya Communicology membagi komunikasi atas empat macam
yaitu : komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi
publik dan komunikasi massa.
1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal Communication)
Merupakan proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.
2. Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih
secara tatap muka, seperti yang dinyatakan oleh Pace (1979) bahwa
“Interpersonal communication is communication involving two or more
people in a face to face setting”
3. Komunikasi Publik (Public Communication)
Sesuai namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di
mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di
depan khalayak yang lebih besar.
4. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang
berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada
khalayak yang sifatnya massal melalui alat yang bersifat mekanis separti
radio, televisi, surat kabar dan film.
Seperti telah dijelaskan bahwa pihak yang mengirim pesan kepada khalayak
disebut komunikator. Sebagai pelaku dalam proses komunikasi,
komunikator memegang peranan yang sangat penting terutama dalam
mengendalikan jalannya komunikasi. Untuk mencapai komunikasi yang
efektif, seorang komunikator selain dituntut untuk mengenal dirinya
terlebih dahulu, maka ia juga harus memiliki kepercayaan (credibility),
daya tarik (attractiveness) dan kekuatan (power).
Faktor lain yang menentukan berhasil tidaknya komunikasi adalah
homophily, yakni adanya kesamaan yang dimiliki oleh seorang komunikator
dengan khalayaknya misalkan dalam hal bahasa, pendidikan, agama, usia
dan jenis kelamin. Dalam berkomunikasi juga terdapat tujuan yang ingin
dicapai, yaitu untuk menciptakan kesesuaian, kesamaan, dan pemahaman
yang sama tentang informasi, ide, pemikiran dan sikap terhadap orang,
pihak atau kelompok tertentu.
Untuk mencapai semuanya itu kita harus menempatkan setiap manusia dalam
posisi sentral, menghormati dan menghargainya secara proposional.
Terimakasih sudah membaca Artikel
Pengertian Komunikasi Teori Fungsi serta Modelnya
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah saluran untuk
melakukan dan menerima pengaruh mekanisme perubahan, alat untuk
mendorong mempertinggi motivasi dan juga perantara serta sarana dimana
kemungkinan suatu organisasi mencapai tujuannya. Perilaku manusia adalah
cermin yang paling sederhana, agar perilaku sesuai dengan tujuan
organisasi., maka harus ada kesesuaian antara keinginan karyawan dengan
keinginan perusahaan. Pimpinan perusahaan dalam melakukan selalu
mengadakan komunikasi terhadap karyawan yang berwujud pemberian perintah
atau intruksi, bimbingan, penerangan, laporan dan sebagainya. Adapun
beberapa pendapat
Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli tentang pengertian komunikasi antara lain :
- Pendapat dari Soewarno Handaya Ningrat: (Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen.CV Haji Masagung, Jakarta, 1980, hal 94)
Komunikasi
adalah proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain
antara sesame manusia. Proses interaksi atau hubungan satu sama lain
yang dikehendaki oleh seorang dengan maksud agar dapat diterima dan
dimengerti antara sesamanya.
- Pendapat dari T. Hani Handoko: (T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272)
Komunikasi
adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi
dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut
melibatkan lebih dari sekedarkata-kata yang digunakan dalam percakapan,
tetapijuga ekspresi wajah, intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan
transmisi data, tetapi bahwa tergantug pada ketrampilan- ketramilan
tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi.
- Pendapat dari Sukanto Reksodiprojo (Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi perusahaan, Edisi 11, BPFE, Yogyakarta, 1986,hal 176)
Komunikasi
adalah usah mendorong orang lain untuk menginterprestasikan pendapat
seerti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapat tersebut
serta diharapkan diperoleh titik kesamaan untuk pengertian.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa komunikasi adalah proses interaksi atau hubungan saling
pengertian satu sama lain antara sesama manusia baik langsung maupun
tidak langsung.
2. Jenis Komunikasi
Untuk mengetahui komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi dibedakan menjadi tiga menurut jenisnya: (
Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)
a. Downward Communication
Koordinasi
melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan
koordinasi itu mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan
kebawah. Komunikasi ini bersifat satu arah dari pemimpin kepada
bawahanya. Informasi yang disampaikan meliputi antara lain,
kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti oleh
pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.
Makin
jelas atau pasti suatu kegiatan atau pekerjaan makin kurang bimbingan
atau pemrosesaninformasi yang diperlukan, sehingga pemimpin cukup
mengkoordinasikan pekerjaan bawahan melalui rencanakerja yang telah
disiapkan.
b. Upward Communication
Koordinasi melalui umpan
balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan
kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat
teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang
berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh
kegiatan itu.
Adapun karakteristik umpan balik yang efektif antara lain:
a) Intensi
Umpan
balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk menyempurnakan
pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai sebagai harta milik
organisai yang paling berharga, umpan balik semacam ini tidak bersifat
hal-hal yang bersifat pribadi dan eharusnya tidak berkompromi dengan
perasaan-perasaan pribadi, harga diri dan cita-cita pribadi. Umpan balik
yang positif hanyalah mengurusi atau hanya diarahkan pada aspek-aspek
pekerjaan pegawai.
b) Kekhususan
Umpan balik yang efektif
dirancang untuk membekali penerima dengan informasi yang khusus sehingga
mereka apa yang harusnya dikerjakan untuk suatu situsi yang benar.
c) Deskriptif
Efektifitas
umpan balik dapat pula dilakukan dengan lebih bersifat dekriptif dengan
memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan.
d) Kemanfaatan
Umpan
balik ini hendaknya mengandung informasi yang dapat dipergunakan oleh
pegawai atau pejabat untuk memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaanya
e) Tepat Waktu
Umpan balik yang efektif terdapat pertimbangan-pertimbangan yang memperhitungkan factor-faktor yang tepat
f) Kesiapan
Agar supaya umpan balik bisa efektif para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan untuk menerima umpan balik tersebut.
g) Kejelasan
Umpan balik bisa efektif jikalau dapat dimengerti secara jelas oleh penerima.
h) Validitas
Agar supaya umpan balik dapat efektif maka umpan balik tersebut hendaknya dapat dipercaya dan syah.
c. Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi
melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi
atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar
departemen/unit-unit dalam organisasi.
Informasi dipakai pemimpin bilamana karakteristik tugas atau pekerjaan itu mengandung derajat ketidak pastian yang tinggi.
Dalam
kondisi tugas atau pekerjaan semacam ini pemimpin atau bawahan amat
membutuhkan pemrosesan informasi yang tinggi berkaitan enggan tugas atau
pekerjaan yang dilaksanakan, masukan-masukan tidak hanya dari kelompok
atau unit kerjanya sendiri, akan tetapi memerlukan pula informasi dari
unit-unit kerja lain dalam organisasi itu.
3.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi
Untuk
mencapai komunikasi yang efektif perlu diperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Adapun faktor-faktornya adalah sebagai berikut: (
Onong Ichjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985)
- Komunikasi Harus Tepat Waktu dan Tepat Sasaran
Ketepatan waktu
dalam menyampaikan komunikasi harus betul-betul diperhatikan, sebab
apabila penyampaian komunikasi tersebut terlambat maka kemungkinan apa
yang disampaikan tersebut tidak ada manfaatnya lagi.
- Komunikasi Harus Lengkap
Selain komunikasi yang disampaikan harus
mudah dimengerti oleh penerima komunikasi, maka komunikasi tersebut
harus lengkap sehingga tidak menimbulkan keraguan bagi penerima
komunikasi. Hal itu perlu ditekankan, sebab meskipun komunikasi mudah
dimengerti tetapi apabila komunikasi tersebut kurang lengkap, maka hal
itu menimbulkan keraguan bagi penerima komunikasi, sehingga pelaksanaan
tidak sesuai denganapa yang diinginkan.
- Komunikasi Perlu Memperhatikan Situasi dan Kondisi
Dalam
menyampaikan suatu komunikasi, apalagi bilamana komunikasi yang harus
disampaikan tersebut merupakan hal-hal yang penting yang perlu
pengertian secara mendalam, maka faktor situasi dan kondisi yang tepat
perlu diperhatikan. Apabila solusi dan kondisi dirasakan kurang tepat ,
bilamana komunikasi yang akan disampaikan tersebut dapat ditunda maka
sebaiknya penyampaian komunikasi tersebut ditangguhkan.
- Komunikasi Perlu Menghindarkan Kata-kata Yang Tidak Enak
Agar
komunikasi yang disampaikan mudah dimengerti dan diindahkan maka perlu
dihindarkan kata-kata yang kurang baik. Dengan kata-kata yang kurang
enak ini dimaksudkan adalah kata-kata yang dapat menyinggung perasaan
penerima informasi, meskipun dalam kamus hal itu tidak salah dn cukup
jelas.
- Adanya Persuasi Dalam Komunikasi
Seringkali manajer harus merubah
sikap, tingkah laku dan perbuatan dari orang-orangnya sesuai dengan
yang diinginkan, untuk itu dalam pelaksanaan komunikasi harus disertai
dengan persuasi.
4. Hambatan Komunikasi
Kegagalan dalam berkomunikasi sering
terjadi karena banyak hambatan-hambatan. Salah satu hambatan yang
ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah karena
persepsi yang berbeda. Dimanadalam persepsi ada kecenderungan menghambat
informasi baru, terutama jika informasi iti bertentangan dengan apa
yang diyakini. Persepsepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang
dialami oleh setiap orang didalam memakai informasi tentang
lingkungannya, lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan
penciuman.
5. Manfaat Komunikasi
Dalam komunikasi sangat
dimungkinkan adanya hambatan . salah satu hambatan yang ditimbulkan dari
unsur manusia yang terlibat didalamnya karena persepsi yang berbeda.
Tetapi
apabila dapat menghilangkan hambatan atau setidaknya dapat memperkecil
hambatan tersebut, maka kemungkinan komunikasi yang dilaksanakan akan
menjadi lebih baik. apabila mampu melaksanakan komunikasi dengan baik,
maka akan dapat mengambil manfaatnya.manfaat komunikasi adalah sebagai
berikut:
- Kelancaran tugas-tugas lebih terjamin
- Biaya biaya dapat ditekan
- Dapat meningkatkan partisipasi
- Pengawasan dapat dilakukan dengan baik
Daftar Pustaka
Soewarno Handaya Ningrat. Pengantar Ilmu Studi Dan Manajemen.CV Haji Masagung, Jakarta, 1980, hal 94
T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272
Sukanto Reksohadiprojo. Organisasi perusahaan, Edisi 11, BPFE, Yogyakarta, 1986,hal 176
Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986
Onong Ichjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, CV. Remaja Karya, Bandung. 1985